Elergi 17 September
( Oleh
Kias-Fansurima)
terjelir lidah api,
dari rahang perang,
rusuh petaka,
menginjak dada,
sabra dan shatilla.
dari langit merah,
hanya gerimis resah,
menusuk dmai yang patah.
detik mengalir
di sungai darah
cinta mencair
di laut darah
gementar peluit rindu,
sabra dan shatilla,
melagukan harap,
masih adakah,
irama perdamaian,
bersama alun seruling,
menjadi untaian nafas,
anak-anak Palestin?
*Kias-Fansurima*
Ke
Laman Puisi/Sajak